Scan barcode
muduasatubi's reviews
47 reviews
Mayat Dalam Perpustakaan by Agatha Christie
dark
mysterious
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
4.5
SERU BANGET!!! Bisa dibilang pengalaman baca kali ini cukup jauh dibanding buku sebelumnya, karena alur dan terjemahannya lebih mudah untuk dicerna. Aku puas. Aku nggak akan ngomong panjang lebar seperti biasanya, tapi cerita satu ini punya point-point yang terstruktur atau tidak terkesan muter-muter.
Nggak ada dialog favorite atau apapun itu, karena aku merasa tiap adegan di buku ini bisa dijadikan clue. Anw, karakter favorite-ku di sini udah pasti Miss Marple dan seorang anak kecil bernama Peter. Meskipun jumlah kemunculannya bisa dihitung jari, tapi Peter cukup andil dalam membantu mengungkapan kasus tersebut. Keren!!!
Nggak ada dialog favorite atau apapun itu, karena aku merasa tiap adegan di buku ini bisa dijadikan clue. Anw, karakter favorite-ku di sini udah pasti Miss Marple dan seorang anak kecil bernama Peter. Meskipun jumlah kemunculannya bisa dihitung jari, tapi Peter cukup andil dalam membantu mengungkapan kasus tersebut. Keren!!!
Content Warnings
Graphic: Violence and Murder
Setelah Pemakaman - After the Funeral by Agatha Christie
dark
emotional
mysterious
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
3.5
Buku ini memiliki beberapa karakter yang aku pikir semuanya bisa dijadikan tersangka. Karakter yang punya hubungan sebagai keluarga, juga cukup menyulitkan untuk cepat tahu siapa dalang di balik kegaduhan. Percakapan yang detail (dan cenderung muter-muter) kadang bikin aku makin bingung. Apakah ini pure percakapan antar-sesama keturunan Abernethie atau justru ada clue di dalamnya? Belum lagi watak mereka semua yang menjurus pada sebuah ketamakan (serakah) perihal warisan, uang, harta, dan apapun itu, bikin aku mikir, "Dua orang mati, apa nggak ada sedikit pun duka di hati mereka kecuali tentang uang?" Ya tapi namanya juga beda jaman dan budaya, pemikiranku yang satu itu dirasa gak cukup penting hahahaha.
Seperti yang aku bilang di awal, buku ini cukup berat, mulai dari penulisan sampai alur yang dibuat. Adapula beberapa kata asing maupun istilah yang cukup sulit dimengerti, jadi aku harus googling dulu, tapi gapapa lumayan nambah kosakata baru!!!
Meskipun begitu, hal-hal yang disebutkan tadi nggak bikin aku kapok buat baca buku Agatha Christie yang lainnya. Semoga buku-buku selanjutnya, bisa bikin aku lebih enjoy lagi dalam membaca, karena selalu ada ruang buat buku-buku yang mengangkat tema detektif ///APASIH//
Terlepas dari plotnya yang dark, ada beberapa dialog dari Hercule Poirot yang tepat sasaran dan aku suka banget!!!
"Kadang-kadang, masa lalu itu tak mau ditinggal kan, tak mau menghilang dan dilupakan begitu saja. Dia berdiri di dekat kita—dan berkata, Aku belum selesai."
"Terlalu mencintai dia untuk kebahagiaan dan keamanannya. Tapi Anda tak bisa memberi pada orang yang tak mampu menerima. Pada akhirnya, dia akan menjadi sesuatu yang dia sendiri tidak inginkan...."
Seperti yang aku bilang di awal, buku ini cukup berat, mulai dari penulisan sampai alur yang dibuat. Adapula beberapa kata asing maupun istilah yang cukup sulit dimengerti, jadi aku harus googling dulu, tapi gapapa lumayan nambah kosakata baru!!!
Meskipun begitu, hal-hal yang disebutkan tadi nggak bikin aku kapok buat baca buku Agatha Christie yang lainnya. Semoga buku-buku selanjutnya, bisa bikin aku lebih enjoy lagi dalam membaca, karena selalu ada ruang buat buku-buku yang mengangkat tema detektif ///APASIH//
Terlepas dari plotnya yang dark, ada beberapa dialog dari Hercule Poirot yang tepat sasaran dan aku suka banget!!!
"Kadang-kadang, masa lalu itu tak mau ditinggal kan, tak mau menghilang dan dilupakan begitu saja. Dia berdiri di dekat kita—dan berkata, Aku belum selesai."
"Terlalu mencintai dia untuk kebahagiaan dan keamanannya. Tapi Anda tak bisa memberi pada orang yang tak mampu menerima. Pada akhirnya, dia akan menjadi sesuatu yang dia sendiri tidak inginkan...."
Content Warnings
Graphic: Violence and Murder
Di Tanah Lada by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
dark
emotional
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? It's complicated
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.75
Di sini, jujur aku belum banyak baca buku dengan sudut pandang orang ke-satu, tapi penyampaiannya yang benar-benar mengikuti usia si karakter bikin aku amaze. Ada perasaan lucu dan gemas akibat rasa penasaran yang Salva tunjukkan, dan tetap dibarengi rasa khawatir apa yang akan terjadi selanjutnya tiap aku buka halaman.
Selama ada narasi di mana Papa Salva atau Papa P muncul, aku nggak bisa berhenti mengerutkan kening saking cemasnya. Rasa takut dan juga penasaran ingin terus lanjut baca tuh udah mirip kayak lagi baca horror. Sayang, di akhir cerita sisa perasaan yang ada justru malah kosong. Ada moment di mana aku bahkan udah nggak bisa nangis ataupun merasa sedih lagi, tapi kosong itu the worst feeling ever buatku pribadi.
Walaupun begitu, ada beberapa dialog yang aku suka, karena novel ini punya pesan yang deep banget, tapi aku coba tulis satu aja, "Jadilah anak kecil barang sebentar lagi. Lebih lama lagi. Bacalah banyak buku tanpa mengerti artinya. Bermainlah tanpa takut rasa sakit. Tonton televisi tanpa takut jadi bodoh. Bermanja-manjalah tanpa takut dibenci. Makanlah tanpa takut gendut. Percayalah tanpa takut kecewa. Sayangilah orang tanpa takut dikhianati. Hanya sekarang kamu bisa mendapatkan semua itu. Rugi, kalau tidak memanfaatkan saat-saat ini untuk hidup tanpa rasa takut."
Aku tau rasa-rasanya aku belum pantas buat ngajarin orang, karena aku pun masih banyak banget kurangnya, apalagi belum pernah jadi orang tua juga. Tapi kalo kalimat itu udah gak cukup relate untuk usia-ku yang sekarang, aku harap seenggaknya sedikit aja, semampu aku, aku bisa membantu orang-orang yang ada di sekitarku.
(Dan please, kalo belum siap punya anak, belum siap jadi orang tua, belum siap berumah tangga, please jangan punya anak dulu ya....)
Selama ada narasi di mana Papa Salva atau Papa P muncul, aku nggak bisa berhenti mengerutkan kening saking cemasnya. Rasa takut dan juga penasaran ingin terus lanjut baca tuh udah mirip kayak lagi baca horror. Sayang, di akhir cerita sisa perasaan yang ada justru malah kosong. Ada moment di mana aku bahkan udah nggak bisa nangis ataupun merasa sedih lagi, tapi kosong itu the worst feeling ever buatku pribadi.
Walaupun begitu, ada beberapa dialog yang aku suka, karena novel ini punya pesan yang deep banget, tapi aku coba tulis satu aja, "Jadilah anak kecil barang sebentar lagi. Lebih lama lagi. Bacalah banyak buku tanpa mengerti artinya. Bermainlah tanpa takut rasa sakit. Tonton televisi tanpa takut jadi bodoh. Bermanja-manjalah tanpa takut dibenci. Makanlah tanpa takut gendut. Percayalah tanpa takut kecewa. Sayangilah orang tanpa takut dikhianati. Hanya sekarang kamu bisa mendapatkan semua itu. Rugi, kalau tidak memanfaatkan saat-saat ini untuk hidup tanpa rasa takut."
Aku tau rasa-rasanya aku belum pantas buat ngajarin orang, karena aku pun masih banyak banget kurangnya, apalagi belum pernah jadi orang tua juga. Tapi kalo kalimat itu udah gak cukup relate untuk usia-ku yang sekarang, aku harap seenggaknya sedikit aja, semampu aku, aku bisa membantu orang-orang yang ada di sekitarku.
(Dan please, kalo belum siap punya anak, belum siap jadi orang tua, belum siap berumah tangga, please jangan punya anak dulu ya....)
Content Warnings
Graphic: Suicide and Violence
Funiculi Funicula: Kisah-Kisah Yang Baru Terungkap by Toshikazu Kawaguchi
emotional
mysterious
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Meskipun yang aku baca terjemahan Bahasa Indonesia, ceritanya cukup nyaman dibaca. Karena novelnya sendiri cenderung lebih banyak menampilkan dialog, sedangkan narasinya yang padat dalam memuat informasi penting punya porsi yang pas. Intinya, nggak bikin bingung dan pusing aja sih. Walaupun ada beberapa sensitive scene, tapi nggak mengurangi heart warmingnya itu sendiri! Kisah yang berbeda-beda dalam satu buku itu juga jadi nilai plus tersendiri buatku. Tentang penyesalan anak terhadap ibunya, sepasang kekasih, dll.
Dari kasus pertama s/d terakhir, nggak ada berhentinya tuh mata berkaca-kaca (TMI), tapi kalo ditanya mana yang paling bikin nangis meledak sampai sembab, udah pasti cerita punya Kiyoshi Manda dan Kimiko Manda, juga cerita Kazu Tokito.
Masing-masing kisah jelas punya sisi positifnya sendiri, tapi untuk dua kisah di atas yang benar-benar menekankan, penyesalan itu ada, pasti ada. Tak terkecuali pula dengan bahagia. Bahagia pasti ada, ia layak untuk selalu ada apapun bentuknya. Jadi, jangan sedih berlarut-larut, sebab yang meninggalkan pun punya harapan yang sama.
Dari kasus pertama s/d terakhir, nggak ada berhentinya tuh mata berkaca-kaca (TMI), tapi kalo ditanya mana yang paling bikin nangis meledak sampai sembab, udah pasti cerita punya Kiyoshi Manda dan Kimiko Manda, juga cerita Kazu Tokito.
Masing-masing kisah jelas punya sisi positifnya sendiri, tapi untuk dua kisah di atas yang benar-benar menekankan, penyesalan itu ada, pasti ada. Tak terkecuali pula dengan bahagia. Bahagia pasti ada, ia layak untuk selalu ada apapun bentuknya. Jadi, jangan sedih berlarut-larut, sebab yang meninggalkan pun punya harapan yang sama.
Content Warnings
Graphic: Death, Violence, and Murder
The Midnight Library by Matt Haig
adventurous
challenging
emotional
hopeful
reflective
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? N/A
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Buku ini kasih banyak pelajaran, beberapa adegan juga dirasa relate dan membantuku berpikir, "Oh ternyata aku nggak sendirian?" Masih ingar waktu pertama baca ini kok kesannya kayak berat banget. Butuh waktu satu tahun lebih untuk aku menamatkan buku ini. Karena selain kena reading slump, aku sempat berpikir kayaknya bukan aku target marketingnya. Tapi ternyata buku ini memang pada akhirnya akan dibaca di waktu yang tepat, di waktu ketika aku memang lagi butuh-butuhnya kalimat ajaib. The Power of Words.
Content Warnings
Graphic: Mental illness and Suicide
The Devotion of Suspect X by Keigo Higashino
challenging
dark
emotional
mysterious
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? It's complicated
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.5
Di pertengahan agak ngebosenin, apalagi ini buku Keigo Sensei pertamaku, tapi plot twist di akhir menyelamatkan dan merubah kesanku pada buku ini.
Teka-Teki Rumah Aneh by Uketsu
dark
emotional
mysterious
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Masih bingung dan penasaran karena berasa open ending. Aku juga gak menyangka kalau konfliknya akan seluas itu jangkauannya, tapi ya sudah gak semua misteri harus diungkap.