Scan barcode
A review by lavenive
Surat-surat Habel dan Veronika by Ajen Angelina
4.0
"... Kita tidak bisa jadi malaikat untuk semua orang. Perilaku baik itu adalah perilaku yang membuat dirimu dan orang lain senang. Kalau hanya orang lain yang senang dan kau tidak itu bukan lagi perilaku baik."
Buku ini tidak sampai 200 halaman, namun rasanya berat sekali untuk terus membacanya. Kisah Habel dan Veronica diceritakan melalui bentuk surat yang ditujukan untuk satu sama lain, buku ini jauh dari ekspektasi yang kupunya. Rupanya ini bukan romansa ringan. Apalagi setelah paham kalau Habel adalah seorang pastor dan Veronika adalah Jamaatnya. Aku langsung menghambuskan nafas dan yakin bahwa kisah ini bukan kisah yang akan kucerna dengan cepat.
Kisah mereka bermulai dari ciuman di tahun baru, berlanjut dengan cerita kehidupan dan keseharian Habel dan Veronica di setiap suratnya. Dari surat-surat mereka banyak pembelajaran yang dapat diambil mulai dari bagaimana cara untuk bahagia, berpikir positif, dan menyikapi pikiran negatif.
Menjelang akhir cerita aku jadi teringat tentang dua tokoh dari drama The Beauty Inside yang hampir mirip dengan Habel dan Veronica, namun tidak seperti Habel, Eun-ho belum menjadi Pastor. Dengan dua tokoh yang berlatar belakang mirip, namun ending kisah mereka berbeda. Namun aku lega dan puas dengan ending kisah Veronica dan Habel dalam buku ini.