A review by renpuspita
Mitologi Norse: Cerita Penuh Intrik, Tipu Daya, Cinta dan Pembalasan Dendam by Donna Jo Napoli

informative slow-paced

4.0

 Tidak seperti Mitologi Yunani yang orang lebih familiar apalagi didukung dengan banyaknya retelling versi feminis etc untuk tokoh2 mitologi Yunani (mungkin untuk mengimbangi mitologi aslinya yang emang sangat patriarki), tidak terlalu banyak yang ngebahas Mitologi Norse. Orang awam hanya tahunya dari film Thor saja. Padahal kalau jeli, sebenarnya Lord of The Ring sedikitnya dipengaruhi Mitologi Norse walau cenderung dari cerita Nibelungenlied, tapi Gandalf sendiri diambil dari sosok Woden, atau Odin. American Gods karya Neil Gaiman itu core mythnya adalah Norse, sampai yang bersangkutan juga nulis buku khusus Mitologi Nordik. Gue belum sempat baca dan malah baca buku ini dulu yang sebenarnya bisa dibilang versi lebih simpelnya dengan tetap dihiasi ilustrasi unik karya Christina Balit.

Tidak seperti Mitologi Yunani (karena gue bacanya juga back to back), tidak ada penjelasan khusus tentang dewa dewi karena mungkin dewa dewi Norse ga sebanyak itu. Fokus utama narasi Napoli lebih ke kisah Odin mencari kebijakan, Loki yang iseng dan licik (Loki versi Marvel ga ada seujung kukunya Loki yg asli 🤣) dan Thor yang tamak nan bodoh (Thor versi Marvel jelas dipake yang bagus2 saja walau sempat ada momen depresi). Karena gue juga ga terlalu familiar sama mitologi Norse, baca buku ini lumayan dapat insight lebih. Seperti Heimdall yang punya 9 ibu (jangan ditanya yg hamil semua atau salah satu aja) tapi ternyata juga mirip2 Zeus, hobi tebar benih di kaum manusia, cuma jauh lebih beradab tanpa kelihatan nafsu kayak Zeus. Dari Heimdall inilah tercipta 3 kasta di masyarakat Skandinavia, thrall (budak), karl (petani) dan jarl (kepala suku/bangsawan). Istilah thrall mungkin dah banyak yang tahu, tapi kalau Jarl gue tahu dari romansa viking. Hahaha, jadi ada gunanya juga kan baca romans?

Tentunya dewa dewi lain juga diceritakan, termasuk Frey dan kembarannya Freya. Mereka mungkin kayak Apollo tapi alih2 Artemis, malah Aprodite. Plus si Freya ini punya kalung Brisingamen persis seperti sabuknya Aprodite. Disini bisa dilihat kalau mitologi memang sedikit banyak saling mempengaruhi. Ada juga kisah Baldr yg sayang ga terlalu banyak yg tahu, mungkin karena Thor lebih terkenal (gegara Marvel). Keisengan Loki pun banyak dibahas plus juga hukumannya yg terkenal itu karena perannya dalam kematian Balder. Diawali dengan penciptaan (dimana raksasa Ymir dimutilasi badannya. Gue kadang mikir pujangga jaman dulu itu nyimeng apa sih), dan diakhiri dengan Ragnarok, perang yang mengakhiri kejayaan para Dewa Aesir, Vanir dan para Raksasa. 

Napoli sendiri mengambil bbrp kisah mitologi Norse dari puisi Edda yang terkenal itu. Dalam catatannya, Napoli mengatakan kalau banyak inkonsistensi dalam mitologi. Menurut gue, semua mitologi pasti gini karena penyebaran awalnya pasti dari mulut ke mulut, diceritakan oleh pujangga saat sedang berkumpul didepan api unggun. Pun tiap pujangga punya versinya masing - masing. Bahkan Napoli sendiri juga melakukan tambal sulam di buku ini. Jadi ya jangan jadikan buku ini satu2nya sumber. Bagi gue, nuansa mitologi Norse memang terasa suram dan kejam, mungkin karena musim di Skandinavia yang dingin jadi mau g mau kisah2 mereka juga seperti itu.

Pastinya kalau suka mitologi in general dan mitologi Norse in particular, buku ini bisa jadi koleksian. Walau ga ada dewa yang sehorny Zeus, tapi ceritanya tetap pretty bonkers dan outlandish. Drama ya tetap ada tapi tidak sedramatis mitologi Yunani dengan segala perselingkuhan dan backstab sana sini. Kalau Zeus itu penopang mitologi Yunani, maka mitologi Norse ditopang Loki. Karena tanpa Loki, selain tidak ada Ragnarok (karena tiga anak Loki yaitu Fenrir, Jormungand dan Hel, semua berperan penting), bisa jadi para Aesir dan Vanir kurang hiburan 🙃🤭.