GEMAS, GEMAS, GEMAS. Menurutku novel ini benar-benar diambil dari kehidupan kantor pada umumnya (karena aku juga merasa relate dengan beberapa bagian). Seperti makan barengnya, ngobrol di grupchatnya, bercandanya, bahkan perpisahan dengan cara karaokenya. Kalau soal lembur jangan ditanya, itu udah jelas banget! Terlebih ditanya, “progresnya berapa persen?” Wah makanan sehari-hari.

Aku suka banget dengan kisah yang sederhana tetapi bisa segemas ini. Novel ini cenderung slow pace dilihat dari karakter development April menghadapi dan menerima perubahan sikap Dewangga. Bercandaan bahkan obrolan yang disajikan juga segar banget, nggak yang berlebihan tapi pas porsinya. Bahasanya juga bahasa sehari-hari, seru banget. Romancenya juga nggak berhenti bikin senyum-senyum. Emang boleh selucu ini?