Scan barcode
A review by thatdecembergirl
Alternate by Shigeaki Kato
4.0
Menangis dulu, Bang.
Sebagai seseorang yang bertahun-tahun merupakan pendengar (dan penggemar) musik NEWS, alias grup yang jadi tempat Kato Shigeaki bernaung sebagai anggota, perjalanan satu dekade merengek ke berbagai penerbit supaya novel-novel Kato Shigeaki (yang mulai merintis karir kedua sebagai novelis sejak tahun 2012) diterbitkan dalam bahasa Indonesia akhirnya membuahkan hasil nyata. Rasa terharu ini sungguh luar biasa.
Now, moving on to the book.
This is shoujo manga in a narrative form and I LOVE IT. Karakter-karakternya berkembang dengan sangat alami dan realistis, konflik-konfliknya khas anak sekolah, dan masing-masing karakternya punya 'jarak' canggung dengan orangtua mereka karena berbagai alasan tanpa membuat salah satu pihak jadi terkesan antagonistik. I truly appreciate this one.
Karakter favorit? Taraoka Naoshi, unexpectedly. Suka banget bagaimana dia bener-bener membabi buta, membuang semuanya yang saat ini dimiliki, maju terus pantang mundur dan supernekat demi ambisi main musik. Tapi alih-alih kepengin dia kapok, saya sebagai pembaca justru ingin agar dia akhirnya berhasil belajar sesuatu dari kesembronoannya dan mencapai suatu titik yang berharga.
Selain itu, makanan-makanan yang dikisahkan di novel ini beneran bisa bikin laper. Sangat disarankan membaca novel "Alternate" sambil ngemil.
Personal rating: 4.5 dibulatkan ke bawah sebagai upaya agar nggak bias-bias amat.
Sebagai seseorang yang bertahun-tahun merupakan pendengar (dan penggemar) musik NEWS, alias grup yang jadi tempat Kato Shigeaki bernaung sebagai anggota, perjalanan satu dekade merengek ke berbagai penerbit supaya novel-novel Kato Shigeaki (yang mulai merintis karir kedua sebagai novelis sejak tahun 2012) diterbitkan dalam bahasa Indonesia akhirnya membuahkan hasil nyata. Rasa terharu ini sungguh luar biasa.
Now, moving on to the book.
This is shoujo manga in a narrative form and I LOVE IT. Karakter-karakternya berkembang dengan sangat alami dan realistis, konflik-konfliknya khas anak sekolah, dan masing-masing karakternya punya 'jarak' canggung dengan orangtua mereka karena berbagai alasan tanpa membuat salah satu pihak jadi terkesan antagonistik. I truly appreciate this one.
Karakter favorit? Taraoka Naoshi, unexpectedly. Suka banget bagaimana dia bener-bener membabi buta, membuang semuanya yang saat ini dimiliki, maju terus pantang mundur dan supernekat demi ambisi main musik. Tapi alih-alih kepengin dia kapok, saya sebagai pembaca justru ingin agar dia akhirnya berhasil belajar sesuatu dari kesembronoannya dan mencapai suatu titik yang berharga.
Selain itu, makanan-makanan yang dikisahkan di novel ini beneran bisa bikin laper. Sangat disarankan membaca novel "Alternate" sambil ngemil.
Personal rating: 4.5 dibulatkan ke bawah sebagai upaya agar nggak bias-bias amat.