Scan barcode
A review by renpuspita
Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 2 by Reiko Hiroshima
hopeful
inspiring
lighthearted
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Masih sama sih pesannya dengan buku pertama yaitu BACALAH SYARAT DAN KETENTUAN YANG BERLAKU , yang sayangnya untuk beberapa bagian cerita pesan itu tidak diindahkan oleh penerima jajanan Toko Zenitendo yang akibatnya ya bisa ditebak sendiri seperti apa.
Premis buku dua masih sama dengan buku satu, yang membuat gue mikir buku - buku Zenitendo seperti manga yang berisi chapter - chapter yang awalnya diterbitkan di suatu majalah sehingga ceritanya seakan berdiri sendiri satu sama lain walau ada juga cerita yang masih ada hubungannya dengan cerita dari buku satu. Seperti yang udah gue bilang di awal terkait S&K berlaku, maka beberapa penerima jajan di buku ini ya ada yang mendapat hikmahnya dan ada juga yang mendapat "hikmah"nya alias kena sial. Mungkin Hiroshima sensei ingin menyampaikan pesan "tabur tuai", apa yang kamu tabur (alias kerjakan) ya itu yang kamu dapat. Sama juga dengan pesan agar jadi orang agak tidak serakah. Secukupnya saja.
Dari semua cerita jajanan di buku ini, favorite gue adalah Teh Jamuan Tamu. Ceritanya sendiri dari sudut pandang seorang wanita umur 43 tahun yang kesepian. Gue emang introvert dan agak capek kalau banyak interaksi tapi gue memahami perasaan Midori yang menjadi tokoh utama di bab Teh ini. Menyenangkan membaca kisahnya bertemu beberapa orang dari teh yang diseduhnya dan akhirnya pun Midori mendapatkan kebahagiaan. Untuk kisah Dokter Permen Soda juga menggemaskan!
Gue tetep akan rekomendasikan Zenitendo buat bacaan yang ga cuma bisa dibaca anak - anak, tapi juga sama orang dewasa. Karena kisah dan pesan moral di dalam cerita-ceritanya sendiri memang sifatnya universal.
Premis buku dua masih sama dengan buku satu, yang membuat gue mikir buku - buku Zenitendo seperti manga yang berisi chapter - chapter yang awalnya diterbitkan di suatu majalah sehingga ceritanya seakan berdiri sendiri satu sama lain walau ada juga cerita yang masih ada hubungannya dengan cerita dari buku satu. Seperti yang udah gue bilang di awal terkait S&K berlaku, maka beberapa penerima jajan di buku ini ya ada yang mendapat hikmahnya dan ada juga yang mendapat "hikmah"nya alias kena sial. Mungkin Hiroshima sensei ingin menyampaikan pesan "tabur tuai", apa yang kamu tabur (alias kerjakan) ya itu yang kamu dapat. Sama juga dengan pesan agar jadi orang agak tidak serakah. Secukupnya saja.
Dari semua cerita jajanan di buku ini, favorite gue adalah Teh Jamuan Tamu. Ceritanya sendiri dari sudut pandang seorang wanita umur 43 tahun yang kesepian. Gue emang introvert dan agak capek kalau banyak interaksi tapi gue memahami perasaan Midori yang menjadi tokoh utama di bab Teh ini. Menyenangkan membaca kisahnya bertemu beberapa orang dari teh yang diseduhnya dan akhirnya pun Midori mendapatkan kebahagiaan. Untuk kisah Dokter Permen Soda juga menggemaskan!
Gue tetep akan rekomendasikan Zenitendo buat bacaan yang ga cuma bisa dibaca anak - anak, tapi juga sama orang dewasa. Karena kisah dan pesan moral di dalam cerita-ceritanya sendiri memang sifatnya universal.