You need to sign in or sign up before continuing.

A review by amourtautumn
Kokokan Mencari Arumbawangi by Cyntha Hariadi

adventurous emotional mysterious sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? No

5.0

Waktu buku ini bilang kalau dia mengisahkan sebuah dongeng, ini beneran serasa balik ke jaman anak-anak yang kalau mau tidur diceritain dongeng dulu sama Ibu (walau sebetulnya aku cuma punya satu-dua kali aja pengalaman begitu), tapi seru banget seriusssss. Dimulai dari bagaimana antar karakter bertemu, sampai akhirnya hubungan mereka berubah menjadi erat sulit dipisahkan dan mengandung bawang penuh emosional.

Sebetulnya konflik dari novel ini bisa banget ditemukan dengan mudah di kehidupan nyata, tapi keren, deh, penulisannya nggak bikin bingung sama sekali. Didukung dengan narasi yang penuh kiasan juga puitis, pengungkapan maknanya nggak sulit untuk diresapi. Diksinya tetap cantik, tapi gak bikin pembaca bertanya-tanya untuk masuk ke dalam ceritanya.

Berawal dari Nanamama yang hanya tinggal berdua dengan anak laki-laki sematawayangnya, Kakaputu, pun dilengkapi dengan rasa cintanya terhadap tanah juga sawah yang membuatnya dikenal sebagai sosok tegas, sekelompok burung kokokan mengirimkan Arumbawangi, seorang anak kecil perempuan yang kelak menjadi kesayangan bagi Nanamama dan Kakaputu, juga teman baru mereka, Jojo. Meskipun kehadiran Arumbawangi seringkali menjadi olok-olok penduduk desa lain, hal itu tak pernah sedikitpun mengurangi jumlah kasih dari Nanamama serta Kakaputu untuk Arumbawangi sendiri. Bahkan hingga akhir eksistensi maupun kisah novel ini sendiri, ikatan mereka semakin kuat.

Aku kira setelah Arumbawangi hidup bersama Nanamama dan Kakaputu untuk 10 tahun lamanya, burung kokokan nggak akan dibahas lagi atau lebih parahnya, sekelompok burung kokokan justru menyerang Nanamama seperti dongeng lainnya meminta Arumbawangi dikembalikan (secara paksa). Tapi di sini, Arumbawangi dibuat begitu dekat dengan sekelompok burung kokokan dan Nanamama akan selalu jadi yang paling ia sayang.
Dan uniknya lagi, di sini kita dikasih cerita yang berfokus pada orang mati. Menjelaskan bagaimana perasaan mereka setelah pergi meninggalkan. Bukan berdasarkan pada mereka yang ditinggalkan pergi.


Cerita heart warming yang juga dibalut pilu. Suasana kehidupan pedesaan mulai dari bertani, berkebun, dan beternak pun dijelaskan secara gamblang dan penuh detail. 👍🏻

Expand filter menu Content Warnings