Scan barcode
A review by renpuspita
Little Red Riding Hood by Ruwi Meita
dark
mysterious
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
4.0
This is very dark and pretty fuck up, ngl 🐺
Jadi inget waktu awal buku ini dulu dirilis, pas itu gue ikutan talkshownya Penerbit Haru di tahun 2018 dan salah satu judul yang mereka terbitkan itu retelling fairy tale oleh penulis Indo..tapi versi darknya. Makanya ada embel2 "It Has Never Been This Dark". Lebih seperti illustrated novel, jadi buku ini ada ilustrasi di dalamnya. Penulis untuk dark retelling Little Red Riding Hood ini adalah Ruwi Meita, yang meski gue belom pernah baca tapi tahu yg bersangkutan banyak nulis buku thriller. Sementara untuk ilustratornya adalah Pola, yang illustrasinya banyak menghiasi buku2nya Akiyoshi Rikako, cmiiw 😗.
Seperti yang dijabarkan Ruwi Meita di pengantar, cerita si Kerudung Merah ini jelas berbeda dari versi Perrault atau Brother Grimms. Meita memakai vesi Italia, La Finta Nonna, makanya nama si gadis adalah Rosso yang berarti..yah..you guessed it right. Merah (apakah kalau dibuat versi lokal jadi "Abang"? Eh bukan yah 🤪). Sementara si serigala dinamakan Lupo Mannaro, yg memang salah satu nama untuk mitologi werewolf. Tiap kali baca si Lupo ini..berasa kayak baca nama dengan logat orang Padang, I kid you not.
Joke aside, the story is dark. And very disturbing. Maka dongeng ini memang cocok dibaca yang sudah dewasa (please don't read this for your kid). Walau secara garis besar ceritanya sama dengan dongeng yang ada, Meita memberikan twistnya sendiri. Ada beberapa point menarik seperti pemakaian benda2 yang dianggap punya daya magis untuk menolak si serigala, semakin memperlihatkan kalau si serigala ini tidak ada bedanya dengan iblis. Pun di bagian lain dituliskan kalau serigala tidak bisa masuk rumah kalau tidak diundang masuk, mirip seperti mitologi vampir. Meski begitu, walau gue tahu apa yang dialami oleh Rosso adalah sesuatu yang akan membuat si gadis berubah, gue kurang sreg dengan rape as plot device untuk membuat Rosso menemukan rasa takut dan keberanian yang berakar dari trauma. Entahlah, can do without rape tbh. Apalagi aspek cerita yang lain juga udah bikin terkejut . Sayangnya, bagian terakhir agak lumayan cepet dan yah..endingnya diserahkan sama pembaca seperti apa.
Sayangnya Haru cuma ngeluarin dua judul aja untuk dark retelling fairy tale ini dan belum ada kelanjutan atau rencana mau nerbitin lebih. Kalau mau nyari retelling fairy tale yang dewasa dan dark, tapi juga dihiasi ilustrasi yang ciamik dari Pola, buku ini boleh banget dicoba. Cuma cek TW/CWnya dulu ya sebelum baca.
Jadi inget waktu awal buku ini dulu dirilis, pas itu gue ikutan talkshownya Penerbit Haru di tahun 2018 dan salah satu judul yang mereka terbitkan itu retelling fairy tale oleh penulis Indo..tapi versi darknya. Makanya ada embel2 "It Has Never Been This Dark". Lebih seperti illustrated novel, jadi buku ini ada ilustrasi di dalamnya. Penulis untuk dark retelling Little Red Riding Hood ini adalah Ruwi Meita, yang meski gue belom pernah baca tapi tahu yg bersangkutan banyak nulis buku thriller. Sementara untuk ilustratornya adalah Pola, yang illustrasinya banyak menghiasi buku2nya Akiyoshi Rikako, cmiiw 😗.
Seperti yang dijabarkan Ruwi Meita di pengantar, cerita si Kerudung Merah ini jelas berbeda dari versi Perrault atau Brother Grimms. Meita memakai vesi Italia, La Finta Nonna, makanya nama si gadis adalah Rosso yang berarti..yah..you guessed it right. Merah (apakah kalau dibuat versi lokal jadi "Abang"? Eh bukan yah 🤪). Sementara si serigala dinamakan Lupo Mannaro, yg memang salah satu nama untuk mitologi werewolf. Tiap kali baca si Lupo ini..berasa kayak baca nama dengan logat orang Padang, I kid you not.
Joke aside, the story is dark. And very disturbing. Maka dongeng ini memang cocok dibaca yang sudah dewasa (please don't read this for your kid). Walau secara garis besar ceritanya sama dengan dongeng yang ada, Meita memberikan twistnya sendiri. Ada beberapa point menarik seperti pemakaian benda2 yang dianggap punya daya magis untuk menolak si serigala, semakin memperlihatkan kalau si serigala ini tidak ada bedanya dengan iblis. Pun di bagian lain dituliskan kalau serigala tidak bisa masuk rumah kalau tidak diundang masuk, mirip seperti mitologi vampir. Meski begitu, walau gue tahu apa yang dialami oleh Rosso adalah sesuatu yang akan membuat si gadis berubah, gue kurang sreg dengan
Sayangnya Haru cuma ngeluarin dua judul aja untuk dark retelling fairy tale ini dan belum ada kelanjutan atau rencana mau nerbitin lebih. Kalau mau nyari retelling fairy tale yang dewasa dan dark, tapi juga dihiasi ilustrasi yang ciamik dari Pola, buku ini boleh banget dicoba. Cuma cek TW/CWnya dulu ya sebelum baca.
Graphic: Confinement, Gore, Sexual assault, Torture, Blood, and Cannibalism
Moderate: Rape