Scan barcode
A review by afi_whatafireads
TELAGA by Khairi Mohd
dark
emotional
mysterious
reflective
sad
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.5
Straightforward yet subtly layered on the issues of poverty, socioeconomics and the realities in the rural life.
Best believe I BAWLED my eyes out towards the end.
Secara keseluruhannya, aku suka cerita ni banyak menampilkan unsur budaya yang agak dekat dengan masyarakat kita, terutamanya yang duduk di kawasan kampung. Plot dan storyline yang agak santai, tetapi padat, membuatkan pembaca tak senang duduk. Secara keseluruhan, cerita digarap kemas oleh penulis. Ada unsur lucu dan ada juga yang menyentuh hati, terutamanya sebab POV cerita adalah daripada budak lelaki 11 tahun bernaama Ayie.
Masa baca, aku stress juga. Salah satunya, sebab nak memahami dialog dengan loghat Kelantan. Tetapi, baiknya pula, ia menjadikan cerita lagi realistik dan kita seperti berada di sana juga untuk menyelami apa yang dirasai oleh Ayie. Prolog cerita sudah cukup untuk menangkap pembaca dan terjerat hingga ke akhir cerita.
Sesantai penceritaan penulis, aku suka that its layered subtly with issues of poverty, jurang sosio-ekonomi dan juga hal budaya dan perbezaan pandangan politik. Ia memberi impak kepada penceritaan tentang hal kemasyarakatan dalam sebuah kampung. Kes yang melibatkan unsur spiritual yang dibawa juga menjadikan cerita penuh dengan saspens dan pembaca jadi tidak senang duduk.
Honestly, its best to go into the story blind. You will definitely enjoy it more. But overall, it was a read that made me think about a lot of things, especially that the issues are quite close to what I've encountered in real life as well.
4.5🌟 for this particular one! Highly recommended!
Best believe I BAWLED my eyes out towards the end.
Secara keseluruhannya, aku suka cerita ni banyak menampilkan unsur budaya yang agak dekat dengan masyarakat kita, terutamanya yang duduk di kawasan kampung. Plot dan storyline yang agak santai, tetapi padat, membuatkan pembaca tak senang duduk. Secara keseluruhan, cerita digarap kemas oleh penulis. Ada unsur lucu dan ada juga yang menyentuh hati, terutamanya sebab POV cerita adalah daripada budak lelaki 11 tahun bernaama Ayie.
Masa baca, aku stress juga. Salah satunya, sebab nak memahami dialog dengan loghat Kelantan. Tetapi, baiknya pula, ia menjadikan cerita lagi realistik dan kita seperti berada di sana juga untuk menyelami apa yang dirasai oleh Ayie. Prolog cerita sudah cukup untuk menangkap pembaca dan terjerat hingga ke akhir cerita.
Sesantai penceritaan penulis, aku suka that its layered subtly with issues of poverty, jurang sosio-ekonomi dan juga hal budaya dan perbezaan pandangan politik. Ia memberi impak kepada penceritaan tentang hal kemasyarakatan dalam sebuah kampung. Kes yang melibatkan unsur spiritual yang dibawa juga menjadikan cerita penuh dengan saspens dan pembaca jadi tidak senang duduk.
Honestly, its best to go into the story blind. You will definitely enjoy it more. But overall, it was a read that made me think about a lot of things, especially that the issues are quite close to what I've encountered in real life as well.
4.5🌟 for this particular one! Highly recommended!