Membaca buku ini dalam versi terjemahan Bahasa Indonesia dan menurutku buku ini cukup… kaku. Mungkin akan lebih enak jika dibaca versi Bahasa Inggrisnya. Namun, di dalamnya banyak cerita pendek tentang kehidupan Esperanza di Mango Street. Ia menceritakan soal dirinya yang tidak nyaman tinggal disana, soal keluarganya, tetangganya, bahkan hal-hal lain.

Buku ini juga mengangkat banyak isu yang terjadi di masyarakat menengah ke bawah. Seperti, menikah muda dan belum siap, menikah memiliki banyak anak dan suami tidak bertanggungjawab (pergi) sehingga istri harus menghidupi anaknya sendiri yang banyak itu, catcalling kepada wanita, merasa tidak cocok dengan saudara sendiri karena kau merasa berbeda, anak-anak bandel yang mengacau tapi orang tuanya tidak bisa menasehati mereka, perundungan dan ketika dilaporkan orang tuanya tidak peduli dan mengatakan “memangnya harus seperti apa?”, korban perundungan yang tidak bisa angkat bicara karena takut, dan masih banyak lagi.

Menurutku buku ini sangat menarik karena isu di atas dituliskan di dalam sub cerita yang pendek tapi tetap bermakna. Memang, sebagian sub cerita terkesan boring dan sebagian lainnya sangat menarik.