Take a photo of a barcode or cover
A review by febrfebrfebr
Rumah Delima by Oscar Wilde
4.0
Rumah Delima terbitan Penerbit Kakatua dibuka dengan pengantar penerjemah yang memaparkan sekilas tentang hidup dan pribadi Oscar Wilde dan membawanya ke dalam konteks cerita-cerita yang disajikan dalam kumpulan cerpen ini. Aku agak penasaran dengan sisi Oscar Wilde yang kadang dirujuk sebagai seniman anarkis, sayangnya aku tidak menemukan referensi tentang sisi tersebuh dalam pengantar ini. Meskipun demikian, aku merasakan pesan sosial yang mengingatkanku pada ide-ide anarkisme dalam cerita-cerita dalam buku ini, terlepas dari nuansa Katolik yang menyelubunginya.
Buku ini terdiri dari empat cerita yang ditulis dengan narasi bernuansa dongeng abad pertengahan. Sang Raja Muda bercerita tentang raja muda pecinta keindahan menjelang penobatannya. Sang raja muda didatangi mimpi-mimpi yang membuka matanya terhadap kesengsaraan di balik segala keindahan yang diperintahkannya untuk diadakan dalam rangka penobatannya nanti. Ulang Tahun Sang Infanta menceritakan pertunjukan-pertunjukan yang disuguhkan dalam rangka perayaan yang menjadi judul cerita. Pertunjukan seorang cebol terutama membuat Sang Infanta terkesan hingga ia memberi sekuntum mawar putih kepada si cebol. Pemberian tersebut sangat membesarkan hati si cebol sehingga ia berani menerbangkan khayal setinggi-tingginya dan terjatuh dengan amat sakit ketika kenyataan berupa sebuah cermin melumpuhkannya tanpa ampun. Si Nelayan dan Jiwanya adalah cerita paling panjang dalam buku ini. Si nelayan, yang terpikat pada seorang putri duyung, melepas jiwanya tanpa dibekali hati demi dapat hidup bersama kekasihnya. Sang Jiwa yang tidak rela dilepas tanpa hati pun berkelana mencari dalih untuk memancing tubuhnya kembali. Anak Bintang adalah semacam perpanjangan dongeng Malin Kundang di mana sang anak durhaka masih mampu melakukan perjalanan magis untuk menebus dosanya.
Secara keseluruhan, aku sangat menikmati dongeng-dongeng dalam buku ini. Aku jadi tergerak untuk segera membaca Pangeran yang Bahagia dan berharap dapan membaca karya-karya Oscar Wilde yang lain.
Buku ini terdiri dari empat cerita yang ditulis dengan narasi bernuansa dongeng abad pertengahan. Sang Raja Muda bercerita tentang raja muda pecinta keindahan menjelang penobatannya. Sang raja muda didatangi mimpi-mimpi yang membuka matanya terhadap kesengsaraan di balik segala keindahan yang diperintahkannya untuk diadakan dalam rangka penobatannya nanti. Ulang Tahun Sang Infanta menceritakan pertunjukan-pertunjukan yang disuguhkan dalam rangka perayaan yang menjadi judul cerita. Pertunjukan seorang cebol terutama membuat Sang Infanta terkesan hingga ia memberi sekuntum mawar putih kepada si cebol. Pemberian tersebut sangat membesarkan hati si cebol sehingga ia berani menerbangkan khayal setinggi-tingginya dan terjatuh dengan amat sakit ketika kenyataan berupa sebuah cermin melumpuhkannya tanpa ampun. Si Nelayan dan Jiwanya adalah cerita paling panjang dalam buku ini. Si nelayan, yang terpikat pada seorang putri duyung, melepas jiwanya tanpa dibekali hati demi dapat hidup bersama kekasihnya. Sang Jiwa yang tidak rela dilepas tanpa hati pun berkelana mencari dalih untuk memancing tubuhnya kembali. Anak Bintang adalah semacam perpanjangan dongeng Malin Kundang di mana sang anak durhaka masih mampu melakukan perjalanan magis untuk menebus dosanya.
Secara keseluruhan, aku sangat menikmati dongeng-dongeng dalam buku ini. Aku jadi tergerak untuk segera membaca Pangeran yang Bahagia dan berharap dapan membaca karya-karya Oscar Wilde yang lain.