Scan barcode
A review by renpuspita
Precious Lady by Acariba
Did not finish book.
DNF
Berhenti baca di halaman 50.
Buku pertama yang tidak selesai tahun ini. Untung juga bacanya pinjam di I-jak, tidak beli. Karena kalau beli, rugiii bandar. Pinjam ini di I-Jak juga karena ngerasa ini bacaan lucu dan menyegarkan. Yang ada malah POV tokoh utamanya, sang dokter Diva Maharani itu LEBAY, LEBAY, dan LEBAY. Berkali - kali ditekankan kalau sifatnya kayak gorila dan suka nendang orang sana sini.
Bitch please, umurnya sudah 25 tahun tapi kelakuan kayak anak TK. Kalau di prologue, okelah si Diva yang hobi nendang ini berantem karena membela temannya. Fine, wajar karena kondisinya memang memungkinkan. Tapi saat setting waktu beralih ke masa saat Diva sudah 25 tahun, yang bersangkutan masih hobi ngancam orang dengan menendang. Mbak Diva, gw dulu ikut taekwondo pas kuliah, tapi ngga lantas jadi pembenaran gw nendangin orang seenak udel. Ini ada cowok ngebantu Diva yang abis kena pelecehan seksual aja ditendang. Oke, kalau ini semacam comic relief, mungkin lucu. Kalau ini adegan di manga atau drama, INI LUCU. Tapi ini NOVEL!! Hal yang dirasa bisa jadi comic relief malah jadi menyebalkan saat dituangkan dalam bentuk tulisan. Ngga semua novelis bisa handal dalam menulis adegan slapstick, karena jatuhnya alih - alih lucu maka akan jadi annoying luar biasa.
Lebaynya Diva tidak hanya di bagian kasar dan suka nendang orang, tapi juga narasinya yang jauh dari kata lucu. Kalau authornya ingin Diva ini jatuhnya ngelawak, sayang ya, gagal banget. Gw ga bisa sedikitpun simpatik sama Diva, padahal gw juga kadang suka salah tingkah macem Diva, tapi at least gw ga nendang orang! -_-" Parahnya lagi, si Diva ini dokter, dokter di RS. Dokter macam apa yang kelakuan suka nendang orang?
Satu lagi (untuk sebuah review buku yang ngga selese baca, ini review panjang juga :P), sepertinya Precious Lady ini juga tidak diedit dengan seksama setelah diambil draftnya dari Wattpad. Sebagai contoh:
- what's app => harusnya WhatsApp
- kalimat "Namaku Ino, bukan 'Kamu'! Dan jawaban barusan menandakan kalau Tante masih single" => kepanjangan untuk bagian kedua. Bisa aja kan jadi " Namaku Ino, bukan 'Kamu!'! Berarti tante masih single kan?" or something like that
- "Papa punya calon baru untuk kamu!" Aku melengos, kembali membaca jurnal kesehatan di tanganku." => dialognya ya jangan disambung, soalnya jadi aneh. Mending dijadikan paragraf baru mulai dari kata Aku
- sampe => harusnya sampai
dan harusnya masih banyak lagi kalau gw lanjut baca..tapi udah deh, gw juga ngga mau lagi terlalu idealis dengan menamatkan semua buku yang gw baca karena you only live once, (kecuali buat buku yang gw beli ye :P). Gw merasa, karena ini debut Acariba, kalimatnya masih banyak yang kaku dan mestinya sebelum terbit harus edit lagi. Untuk ide, sebenarnya bagus, cuma ya narasi Diva yang mungkin awalnya dibikin biar dia kelihatan suka ngelawak atau ngedagel, malah jadinya lebay luar biasa. Ditambah baca ini rasanya capek..mungkin karena otak gw susah ngeproses novel ini karena tingkat lebay para tokohnya --".
PS: Silakan hitung berapa kata lebay dan tendang/nendang di review ini :|
PSS: Ini baru 1 novel dari wattpad yang gw baca, tapi emang kerasa kurang diedit. Please dong, edit, edit, edit.
Berhenti baca di halaman 50.
Buku pertama yang tidak selesai tahun ini. Untung juga bacanya pinjam di I-jak, tidak beli. Karena kalau beli, rugiii bandar. Pinjam ini di I-Jak juga karena ngerasa ini bacaan lucu dan menyegarkan. Yang ada malah POV tokoh utamanya, sang dokter Diva Maharani itu LEBAY, LEBAY, dan LEBAY. Berkali - kali ditekankan kalau sifatnya kayak gorila dan suka nendang orang sana sini.
Bitch please, umurnya sudah 25 tahun tapi kelakuan kayak anak TK. Kalau di prologue, okelah si Diva yang hobi nendang ini berantem karena membela temannya. Fine, wajar karena kondisinya memang memungkinkan. Tapi saat setting waktu beralih ke masa saat Diva sudah 25 tahun, yang bersangkutan masih hobi ngancam orang dengan menendang. Mbak Diva, gw dulu ikut taekwondo pas kuliah, tapi ngga lantas jadi pembenaran gw nendangin orang seenak udel. Ini ada cowok ngebantu Diva yang abis kena pelecehan seksual aja ditendang. Oke, kalau ini semacam comic relief, mungkin lucu. Kalau ini adegan di manga atau drama, INI LUCU. Tapi ini NOVEL!! Hal yang dirasa bisa jadi comic relief malah jadi menyebalkan saat dituangkan dalam bentuk tulisan. Ngga semua novelis bisa handal dalam menulis adegan slapstick, karena jatuhnya alih - alih lucu maka akan jadi annoying luar biasa.
Lebaynya Diva tidak hanya di bagian kasar dan suka nendang orang, tapi juga narasinya yang jauh dari kata lucu. Kalau authornya ingin Diva ini jatuhnya ngelawak, sayang ya, gagal banget. Gw ga bisa sedikitpun simpatik sama Diva, padahal gw juga kadang suka salah tingkah macem Diva, tapi at least gw ga nendang orang! -_-" Parahnya lagi, si Diva ini dokter, dokter di RS. Dokter macam apa yang kelakuan suka nendang orang?
Satu lagi (untuk sebuah review buku yang ngga selese baca, ini review panjang juga :P), sepertinya Precious Lady ini juga tidak diedit dengan seksama setelah diambil draftnya dari Wattpad. Sebagai contoh:
- what's app => harusnya WhatsApp
- kalimat "Namaku Ino, bukan 'Kamu'! Dan jawaban barusan menandakan kalau Tante masih single" => kepanjangan untuk bagian kedua. Bisa aja kan jadi " Namaku Ino, bukan 'Kamu!'! Berarti tante masih single kan?" or something like that
- "Papa punya calon baru untuk kamu!" Aku melengos, kembali membaca jurnal kesehatan di tanganku." => dialognya ya jangan disambung, soalnya jadi aneh. Mending dijadikan paragraf baru mulai dari kata Aku
- sampe => harusnya sampai
dan harusnya masih banyak lagi kalau gw lanjut baca..tapi udah deh, gw juga ngga mau lagi terlalu idealis dengan menamatkan semua buku yang gw baca karena you only live once, (kecuali buat buku yang gw beli ye :P). Gw merasa, karena ini debut Acariba, kalimatnya masih banyak yang kaku dan mestinya sebelum terbit harus edit lagi. Untuk ide, sebenarnya bagus, cuma ya narasi Diva yang mungkin awalnya dibikin biar dia kelihatan suka ngelawak atau ngedagel, malah jadinya lebay luar biasa. Ditambah baca ini rasanya capek..mungkin karena otak gw susah ngeproses novel ini karena tingkat lebay para tokohnya --".
PS: Silakan hitung berapa kata lebay dan tendang/nendang di review ini :|
PSS: Ini baru 1 novel dari wattpad yang gw baca, tapi emang kerasa kurang diedit. Please dong, edit, edit, edit.