Scan barcode
A review by muduasatubi
Sisi Tergelap Surga by Brian Khrisna
dark
emotional
reflective
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
Aku tau buku ini bikin nangis, tapi aku gatau kalo aku akan SEBANJIR INI!? Rasanya miris, ngilu, sakit hati, marah, malu, takut, semuanya ada di sini. Campur aduk, susah dijelasin, yang akhirnya lagi-lagi cuma bisa diungkapkan dengan air mata (BAKU BGT gapapa).
Di bab 1, kita diberi sedikit penjelasan dan potongan-potongan bagaimana kehidupan para karakter di sebuah kampung yang letaknya ada di Kota Jakarta. Kota yang tak pernah tidur, kota yang tak pernah ikut campur akan menjadi apa manusia-manusia di dalam kedepannya. Semuanya ada di sana.
Banyak sekali pesan baik yang bisa diambil. Memberikan pandangan lebih luas, mendorong agar peka dan paham akan banyaknya sudut pandang, juga mengantarkan pada sisi-sisi lain yang sebelumnya dirasa sulit terjamah. Bisa jadi yang menurut kita buruk, justru punya pengaruh luar biasa untuk hidup.
Buku ini terdiri dari beberapa bagian dengan penokohan yang berbeda, namun masih saling berkaitan karena mereka semua hidup di lingkungan yang sama. Lingkungan penuh dosa, tapi sayangnya masih ada saja yang saling menghakimi di saat yang bersamaan. Biarpun begitu, gak membuat pembaca jenuh ataupun pusing. Setiap karakter pada akhirnya menemukan bagian terbaiknya masing-masing. Aku juga suka gimana semakin dibaca, selain semakin gelap, juga semakin heart warming. Bingung gak tuh, tapi seru!!!
Gaya penulisannya baku, tapi gak kaku. Meski ada beberapa diksi yang agak membingungkan, tapi jumlahnya gak banyak, jadi aku tetap menikmati.
"Jadi, jangan hakimi cara bertahan hidup orang-orang ya, Tom."
Di bab 1, kita diberi sedikit penjelasan dan potongan-potongan bagaimana kehidupan para karakter di sebuah kampung yang letaknya ada di Kota Jakarta. Kota yang tak pernah tidur, kota yang tak pernah ikut campur akan menjadi apa manusia-manusia di dalam kedepannya. Semuanya ada di sana.
Banyak sekali pesan baik yang bisa diambil. Memberikan pandangan lebih luas, mendorong agar peka dan paham akan banyaknya sudut pandang, juga mengantarkan pada sisi-sisi lain yang sebelumnya dirasa sulit terjamah. Bisa jadi yang menurut kita buruk, justru punya pengaruh luar biasa untuk hidup.
Buku ini terdiri dari beberapa bagian dengan penokohan yang berbeda, namun masih saling berkaitan karena mereka semua hidup di lingkungan yang sama. Lingkungan penuh dosa, tapi sayangnya masih ada saja yang saling menghakimi di saat yang bersamaan. Biarpun begitu, gak membuat pembaca jenuh ataupun pusing. Setiap karakter pada akhirnya menemukan bagian terbaiknya masing-masing. Aku juga suka gimana semakin dibaca, selain semakin gelap, juga semakin heart warming. Bingung gak tuh, tapi seru!!!
Gaya penulisannya baku, tapi gak kaku. Meski ada beberapa diksi yang agak membingungkan, tapi jumlahnya gak banyak, jadi aku tetap menikmati.
"Jadi, jangan hakimi cara bertahan hidup orang-orang ya, Tom."
Graphic: Sexual assault, Suicide, Violence, Murder, and Sexual harassment