A review by renpuspita
Under The Kitchen Table by Desy Miladiana

emotional hopeful lighthearted medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

 Under the Kitchen Table adalah satu dari novel lini metropop yang mengusung tema yang sangat sensitif buat orang Indonesia terutama ibu2 atau wanita, yaitu perselingkuhan. Walau begitu, Desy Miladiana cukup piawai dalam membawakan tema sensitif ini dan (mungkin) membuat pembaca untuk sedikitnya bersimpati sama tokoh utamanya. Sadewa Hartanto atau akrab dipanggil Dewa, adalah chef seleb yang dalam benak gue mirip2 kayak Chef Juna mengingat doi galaknya setengah mati kalau jadi juri acara masak di TV. Dewa yang cinta mati sama istrinya, Amanda, langsung terpotek hatinya setelah memergoki Amanda having sex sama cowo lain dan parahnya mereka ngelakuin di dapur rumahnya. Dewa yang ngungsi ke Ubud, malah ketemu sama Arkadewi atau Dewi, yang adalah teman dekat adiknya Dewa. Dewa dan Dewi, ga butuh waktu lama buat mereka untuk cinta lama bersemi kembali karena ternyata Dewi dulu jatuh cinta sama Dewa sejak mereka masih SMA, dan Dewa pun setelah bbrp saat juga ngaku kalau dulu dia suka Dewi. Masalahnya, Dewa masih suami sahnya Amanda dan Dewi sendiri adalah ibu satu anak yang abis cerai walau sama mantan suaminya, Pradipa, masih bersahabat. Dewa yang seorang seleb, tingkah lakunya banyak diperhatikan orang banyak dan suatu saat sebuah gestur Dewa kepada Dewi menjadi bola liar di dunia sosial media.

Dewi dituduh jadi PELAKOR.

Berita perselingkuhan mau ga mau selalu jadi juicy gossip di ranah dunia maya. Di buku ini pun authornya juga mengulik hal itu. Walau mengambil dari sisi, gimana kalau yang sebenarnya dituduh pelakor itu dan juga perselingkuhan yang terjadi, ada alasannya. Menurut gue, pembaca bisa diajak bersimpati sama kondisi Dewa dan Dewi, karena Amanda yang pertama selingkuh dan ternyata sifatnya pun jelek. Gimana kalau malah rumah tangga Dewa dan Amanda baik - baik aja dan ternyata Dewanya yang emang selingkuh? Hehe, tentunya buku ini ga bahas itu lah ya, entar ceritanya malah jadi yang lain. Selain tema perselingkuhan, tentunya Desy Miladiana juga memakai trope seperti cinta pertama di masa sekolah dan juga jatuh cinta sama sodara sahabat sendiri. Dieksekusinya cukup oke, bahkan angstynya dapet. Sayangnya, menjelang paruh akhir cerita konfliknya dibuat berbelit - belit. Gue curiganya sih, for the sake of drama aja, makanya jadi mayan gregetan. Sinetron banget! 

Walau gue bilang sinet, penulisan authornya rapi dan enak dibaca. Sayangnya, walau dialog antar tokoh beberapa cukup renyah dibaca, dialog antara Dewa dan Dewi suka kadang - kadang agak kaku. Gue sampai mikir, ini gue ngomong sama orang mau sesopan apapun juga kayaknya ga bakal baku deh XD. Just a matter of preference tho. Gue sukanya, walau Dewa dan tokoh - tokoh lainnya ada ngomong in English, tapi porsinya ndak lebay. Hanya beberapa kali dan dengan porsi yang menurut gue cukup pas tanpa harus gue merasa apa saat ini gue lagi di Jaksel dan sekitarnya. Karakterisasi Dewa dan Dewi pun cukup oke, walau gue lebih condong menyukai Dewi ketimbang Dewa. Menurut gue Dewa emang emosional banget ya, sampe Dewi jadi kelihatan sedikit lebih dewasa. Tapi gue apresiasi sama authornya pas nulis adegan Dewa yang lagi nangis karena putus asa abis tahu Amanda selingkuh. Gue emang agak lemah ya baca adegan cowo yang lagi nangis :'). Cuma nih, ketimbang Dewa dan Dewi, MVP novel ini tuh, Upi! Upi yang managernya Dewa ini emang luar biasa deh. Walau kerasa seperti your typical gay character, gue suka baca dialog - dialognya Upi dan kerasa kalau Upi tuh dukung Dewa banget. Secara ga langsung juga Upi yang jadi penyelamat di buku ini, pokoknya bener - bener pahlawan tanpa tanda jasa!

Untuk bacaan ringan walau dengan tema cukup kontroversial, buku ini lumayan oke sih. Dunia kulinernya pun menurut gue ga cuma sekedar tempelan dan pengarangnya cukup oke dalam mendeskripsikan suasana di Ubud dan Nusa Penida. Sayang aja karena konfliknya bertele - tele jelang akhir jadi terkesan agak ruwet penyelesaiannya walau ya semua dapat happy endingnya. 

Expand filter menu Content Warnings