A review by veraveruchka
Cinta (Tidak Harus) Mati by Henry Manampiring

1.0

Seriously, why did I read this. Mungkin ini gara-gara cover yang lucu itu. Catchy. Juga mungkin karena buku ini geletakan di rak buku adik saya, sungguh menggoda.

Bagian pemaparan hasil survey...nggak tahu ini maksudnya apa. Beberapa lucu tapi kebanyakan tidak mengubah ekspresi datar saya. Bagian pemikiran random di belakang sedikit lebih mending...tapi entah kenapa saya menyelesaikan buku ini dengan kepala yang sedikit pusing. Good for you who can extract meaning from them, but I just can't.

Setelah saya membaca buku ini, saya merasa sangat beruntung karena bukan saya yang keluarin uang untuk membelinya. Setelah ini, saya nggak akan sembarangan lagi mencomot buku nganggur di rak buku adik saya.

Overall, maybe I would feel better if I read this so called reflection --no matter how nonsensical they are-- in their blog form, but in a book form? Not so much. Mungkin karena ketika saya membaca buku, saya mengharapkan ikatan makna, sesuatu yang bisa bikin saya mikir walau dilapis canda tawa. Kalau di blog, kadang saya cuma cari ketawanya doang, dan beberap bagian refleksi ini cukup bisa menyajikannya, walau...ya itu tadi. Banyak yang krik buat saya.

Saya akan berpikir berkali-kali kalau mau membaca buku karya selebtwit. Saya janji, Tuhan, saya janji.