Scan barcode
A review by satriafii
Mata yang Enak Dipandang by Ahmad Tohari
5.0
Selesai membaca kumpulan cerpen ini, rasanya ringan. Sebelumnya, aku membaca "Rahasia Selma" dan "Sengkarut" yang keduanya membuatku merinding dan kosong di saat yang bersamaan. Mungkin, aku akan baca kumpulan cerpen Ahmad Tohari yang lain juga sebelum ke novel-novelnya.
Kumpulan cerpen di buku ini punya sifat yang sama: sederhana, membumi, dan menggambarkan orang kecil. Aku baru sadar akan betapa "orang kecil" yang dahulu tidak jauh beda dengan "orang kecil" sekarang. Terminal dan pasar masih menjadi sarang kriminal dan cerita-cerita lucu, petani masih menjadi kalangan bawah, desa masih menjadi sebuah tempat dan keluarga, serta "orang besar" masih sulit dijangkau. Aku jadi penasaran bagaimana pandangan "orang besar" bila membaca cerita-cerita ini.
Kumpulan cerpen di buku ini punya sifat yang sama: sederhana, membumi, dan menggambarkan orang kecil. Aku baru sadar akan betapa "orang kecil" yang dahulu tidak jauh beda dengan "orang kecil" sekarang. Terminal dan pasar masih menjadi sarang kriminal dan cerita-cerita lucu, petani masih menjadi kalangan bawah, desa masih menjadi sebuah tempat dan keluarga, serta "orang besar" masih sulit dijangkau. Aku jadi penasaran bagaimana pandangan "orang besar" bila membaca cerita-cerita ini.