"Maafkan dirimu sendiri sebelum kau mati. Baru kemudian memaafkan orang lain."

Buku ini masuk kategori non fiksi, namun sepanjang aku membaca rasanya seperti membaca buku fiksi. Bukan karena terasa tidak nyata, tapi lebih ke rasa bercerita dengan sahabat lama. Bercerita banyak hal yang dalam waktu lama, yang terlewati tanpa kebersamaan. Nggak nyangka aku akan enjoy baca buku tentang hubungan guru dan murid ini. Karena nyatanya aku nggak pernah punya hubungan yang cukup dekat dengan guru, sehingga aku harus membangun rasa yang masih abu-abu itu dari nol.