maaf kalo saya beda pendapat dgn orang-orang yg memuji-muji buku ini setinggi langit, juga dgn para juri Man Booker Prize yg memasukkannya ke dalam longlist mereka. tapi menurut saya buku ini kurang dahsyat, tidak sedahsyat Cantik Itu Luka. Cantik Itu Luka jauh lebih bagus secara premis dan plotnya. membaca Cantik Itu Luka serasa membaca The House of the Spirits-nya Isabel Allende. jadi, menurut saya, kalo Cantik Itu Luka punya efek sedahsyat novel Latin yg melegenda itu, kenapa bukan buku itu saja yg masuk longlist? kenapa buku ini yg terkesan tidak terlalu istimewa?

saya tahu Lelaki Harimau mengusung kritik sosial terhadap kondisi rakyat kecil dan family value yg berbenturan dgn situasi dan karakter manusia yg kompleks, tapi sayangnya tidak dibawakan dgn luar biasa sebagaimana Cantik Itu Luka mengusung kritik terhadap sejarah Indonesia. Dan juga ada satu atau dua lubang pada plotnya, kalo diperhatikan benar-benar.

yah, itu menurut saya sih... repiu lengkap menyusul di blog.