Scan barcode
A review by muduasatubi
Lavina by Ainun Nufus
emotional
reflective
slow-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.5
Yeay!!! Akhirnya bisa menyelesaikan novel yang udah bertahun-tahun aku tumpuk, walaupun sebenarnya aku udah pernah baca di wattpad, sih. Tapi tetap baca lagi, karena pasti ada detail yang berbeda dan aku udah lupa. 🤧🤟🏻
Cerita super duper ringan yang di mana kita tinggal baca aja, gak perlu mikirin apa-apa, karena konfliknya pure cinta remaja semasa SMA. Tipe pacaran anak sekolahan yang masih dibilang normal alias gak melewati batas sama sekali. Itungannya masih hubungan sehat, dibalut watak karakternya yang emang apa adanya, dan cenderung kekanak-kanakan meski latarnya mereka udah kelas 12. Ya tapi balik lagi, buku ini rilis sekitaran 2016-2018? (Mohon koreksi kalo aku salah) jadi aku merasa gak ada masalah untuk itu.
Chara development untuk masing-masing characternya pun cukup bagus. Lavina yang biasanya dimanjakan oleh orang-orang di sekitarnya, semenjak pacaran sama Arsenio, dia jadi paham gak semua hal harus berjalan sesuai kemauannya. Meskipun menjelang akhir cerita, ada momen di mana dia masih aja hobi bikin kesimpulan sendiri. Begitupula untuk karakter Arsenio, jadi lebih terbuka semenjak kenal Lavina.
Penulisan kak Ainun pun cukup simple dan nyaman dibaca, entah itu dari dialog maupun narasinya yang to the point, tapi masih bisa bikin imajinasi terus berjalan menggambarkan suasana yang dimaksudkan. Selain itu, ada pula hal yang kurang aku sreg adalah cinta segitiga yang mainstream, lewat wataknya Erlan, belum apa-apa aku udah tau banget nasibnya dia mau kemana. Tipe second lead baik hati dan lebih effort daripada ML.
Cerita super duper ringan yang di mana kita tinggal baca aja, gak perlu mikirin apa-apa, karena konfliknya pure cinta remaja semasa SMA. Tipe pacaran anak sekolahan yang masih dibilang normal alias gak melewati batas sama sekali. Itungannya masih hubungan sehat, dibalut watak karakternya yang emang apa adanya, dan cenderung kekanak-kanakan meski latarnya mereka udah kelas 12. Ya tapi balik lagi, buku ini rilis sekitaran 2016-2018? (Mohon koreksi kalo aku salah) jadi aku merasa gak ada masalah untuk itu.
Chara development untuk masing-masing characternya pun cukup bagus. Lavina yang biasanya dimanjakan oleh orang-orang di sekitarnya, semenjak pacaran sama Arsenio, dia jadi paham gak semua hal harus berjalan sesuai kemauannya. Meskipun menjelang akhir cerita, ada momen di mana dia masih aja hobi bikin kesimpulan sendiri. Begitupula untuk karakter Arsenio, jadi lebih terbuka semenjak kenal Lavina.
Penulisan kak Ainun pun cukup simple dan nyaman dibaca, entah itu dari dialog maupun narasinya yang to the point, tapi masih bisa bikin imajinasi terus berjalan menggambarkan suasana yang dimaksudkan. Selain itu, ada pula hal yang kurang aku sreg adalah cinta segitiga yang mainstream, lewat wataknya Erlan, belum apa-apa aku udah tau banget nasibnya dia mau kemana. Tipe second lead baik hati dan lebih effort daripada ML.