Scan barcode
A review by renpuspita
We Have Always Lived in the Castle by Shirley Jackson
dark
mysterious
tense
slow-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
1.5
Buku yang membosankan dan bahkan bikin ngantuk. Like, awal-awal ceritanya emang beneran bikin pengen tidur 🥴😴. Mungkin cocok dibaca kalau pas insomnia #heh 🤪.
Gue berharap ada penjelasan yg cukup oke dari sikap Constance dan Merricat. Baca2 wiki, We Have Always Lived in the Castle ini ternyata kayak penggambaran penulisnya, Shirley Jackson, yang agoraphobia. Masalahnya, agoraphobianya Constance ma Merricat sebenarnya karena apa? Karena tewasnya keluarga mereka 6 tahun lalu setelah diracun? Atau karena Constance trauma? Bahkan setelah tahu kebenarannya, alasannya apa diracuni semua? Keluarga yg menyebalkan? Atau apa? Please, enlighten me 🥲.
Dibilang gothic..ga berasa. Creepy? Engga juga. Sempat ngira kalau Merricat beneran hantu gara2 komen Paman Julian, tapi ternyata engga juga, hahaha. Merasa uneasy gara2 atmosfirnya atau merinding? GA JUGA BESTIE! Gue malah nguap berkali-kali baca Constance masak atau bersih2. Merricat minimal masih mending sih, sikap antagonisnya sangat terasa bahkan saat dia ga suka ada Charles di rumah. Pun Charles kelihatan banget money-grabbingnya. Kelihaian Jackson untuk menjadikan Merricat sebagai unreliable narrator memang cukup oke. Tapi..setelahnya ya itu saja.
Endingnya emang yang oh..gitu yah. Gue ga merasa puas, ga merasa seneng juga. Ngantuk sama bingung sih iya 🤣. Sampe baca2 review yang lain..bingung juga apa gue yang ga paham nih, atau buku ini saking metaforanya gue sampe ngawang. Atau ciri buku klasik kayak gini. Prosanya sangat berkembang bak ranting pohon sampe gue kehilangan arah..Idk.
Mungkin karena gue ekspektasinya baca buku ini jadi misteri yang cukup bikin penasaran dan ternyata endingnya gitu aja, so ya gue rating segini aja (gue jarang ngerating dibawah 3*). Terjemahannya ya cukup oke lah, tapi jadi mikir kalau baca versi Englishnya apa mungkin lebih dapat feelnya yah? We Have Always Lived in the Castle mestinya dijudulin Constance Playing House. Because that what she did. Kalau emang mau ngejabarin agoraphobia dan rasa tidak nyaman, sayangnya yang gue dapet hanya rasa bosan dan bertanya2 "ini sebenarnya gue baca apaan?"
Gue berharap ada penjelasan yg cukup oke dari sikap Constance dan Merricat. Baca2 wiki, We Have Always Lived in the Castle ini ternyata kayak penggambaran penulisnya, Shirley Jackson, yang agoraphobia. Masalahnya, agoraphobianya Constance ma Merricat sebenarnya karena apa? Karena tewasnya keluarga mereka 6 tahun lalu setelah diracun? Atau karena Constance trauma? Bahkan setelah tahu kebenarannya, alasannya apa diracuni semua? Keluarga yg menyebalkan? Atau apa? Please, enlighten me 🥲.
Dibilang gothic..ga berasa. Creepy? Engga juga. Sempat ngira kalau Merricat beneran hantu gara2 komen Paman Julian, tapi ternyata engga juga, hahaha. Merasa uneasy gara2 atmosfirnya atau merinding? GA JUGA BESTIE! Gue malah nguap berkali-kali baca Constance masak atau bersih2. Merricat minimal masih mending sih, sikap antagonisnya sangat terasa bahkan saat dia ga suka ada Charles di rumah. Pun Charles kelihatan banget money-grabbingnya. Kelihaian Jackson untuk menjadikan Merricat sebagai unreliable narrator memang cukup oke. Tapi..setelahnya ya itu saja.
Endingnya emang yang oh..gitu yah. Gue ga merasa puas, ga merasa seneng juga. Ngantuk sama bingung sih iya 🤣. Sampe baca2 review yang lain..bingung juga apa gue yang ga paham nih, atau buku ini saking metaforanya gue sampe ngawang. Atau ciri buku klasik kayak gini. Prosanya sangat berkembang bak ranting pohon sampe gue kehilangan arah..Idk.
Mungkin karena gue ekspektasinya baca buku ini jadi misteri yang cukup bikin penasaran dan ternyata endingnya gitu aja, so ya gue rating segini aja (gue jarang ngerating dibawah 3*). Terjemahannya ya cukup oke lah, tapi jadi mikir kalau baca versi Englishnya apa mungkin lebih dapat feelnya yah? We Have Always Lived in the Castle mestinya dijudulin Constance Playing House. Because that what she did. Kalau emang mau ngejabarin agoraphobia dan rasa tidak nyaman, sayangnya yang gue dapet hanya rasa bosan dan bertanya2 "ini sebenarnya gue baca apaan?"
Graphic: Fire/Fire injury
Moderate: Death and Death of parent