"Kereta api memang sesuatu yang tak punya tenggang rasa bukan, M. Poirot? Orang-orang terbunuh dan mati, tapi kereta api terus melaju. Bicara saya omong kosong, tapi Anda tahu maksud saya.".

Buku ini dibuka dengan pengenalan para tokoh dan keseharian mereka, karena banyaknya tokoh dan kehidupannya yang berbeda bagian ini hampir menyita 1/3 isi buku. Sedikit membosankan untuk diikuti, namun masuk kereta api biru merubah rasa bosan itu. Perlahan kisah misteri ini dimulai, rasa bosan terlewati dan rasa mendebarkan menghantamku ketika M. Poirot mulai mengancam beberapa tokoh. Sebelum dan sesudah itu rasanya tidak mendebarkan, tidak pula membosankan.

Banyaknya tokoh yang ada membuatku cukup merasa penuh, beberapa hal yang sebelumnya ku curigai malah berakhir terlepas dariku. Nyatanya itu titik bagus untuk memulai. Orang-orang terdekat memang seharusnya dicurigai paling awal bukan?

Saat menjelaskan kasus dan kebenarannya, rasanya terlalu singkat dan diburu-buru. Sekali lagi buku ini juga diselingi agenda M. Poirot menjadi cupid dengan halus.